“Saya berharap di atas tanah ini banyak anak-anak yang menghafal Al-Qur’an, dan lahan ini dapat di berdayakan dalam mensyi’arkan ketauhidan Agama Allah SWT, jika Allah mengizinkan sisa lahan ini akan di buat Pesantren” demikian ucapan dan harapan dari Bapak Haji Ismail, yang mewakafkan tanahnya kepada DT Peduli Sumatera Utara, sebelum beliau wafat.

Di atas lahan tersebut 1000 m²  sudah di bangun Masjid yang di beri nama Masjid Al-Ikhwah Daruut Tauhiid sisanya 1000 m² yang rencananya akan di bangun pesantren, lokasi tersebut berada di Pasar 1 Melintang Dusun IV Tanjung Selamat Kecamatan Percut Si Tuan Kabupaten Deli Serdang.


Sesuai janji pada almarhum Haji Islamail, DT Peduli Sumut memakmurkan masjid yang dulu nya tidak terlalu ramai, kini sudah mulai banyak jamaah yang datang. Bahkan saat ini telah banyak anak-anak yang belajar mengaji disana, mereka menghafal dan meramaikan masjid dengan lantunan indah tilawah Qur’an.

Peletakan batu pertama pesantren dilakukan langsung oleh Musa Rajeksha selaku Wakil Gubernur Sumatra Utara. Ketika DT Peduli mengadakan program subuhan berjemaah dengan masyarakat pada tanggal 20 Agusutus 2022 di Masjid Al-Ikhwah Daarut Tuhiid. Momen tersebut menjadi awal perjuangan kami untuk mensyiarkan progress pembangunan pesantren ke seluruh penjuru Sumatra Utara. Peletakan batu ini juga di hadiri oleh keluarga almarhum, dengan mata berkaca-kaca menyaksikan prosesi peletakan batu pertama.


Salah satu aktivitas memakmurkan masjid, dilakukan oleh para santri Baitul Qur’an Daarut Tauhiid Peduli Sumatra Utara (Sumut). Hingga saat ini para santri belum memiliki asrama tetap. Sementara waktu mereka ditempatkan di rumah-rumah milik para donator yang secara sukarela, rumahnya dijadikan hak guna pakai demi membantu proses belajar mengajar para santri menghafal.

Seluruh biaya operasional program Baitul Qur’an tidak dikenakan biaya apapun. Karena mayoritas santri berstatus yatim piatu dan dhuafa yang berasal dari pelosok Sumatera Utara.


Sehubungan dengan peminat santri yang membludak, namun terhalang oleh keterbatasan tempat dan kebutuhan subsidi untuk menggratiskan anak-anak yatim piatu bersekolah. Dengan itu kami mengajak sahabat untuk mengulur tangan dan dukungan dari kita semua. Karenanya membuat kita ikut berpartisipasi dalam melahirkan peradaban yang terbaik di masa depan bersama para penghafal Al-Qur’an.