Imam Syafi’i RH berkata, “Belajarlah kalian dari orang-orang yang lebih berilmu (pintar) daripada kalian dan ajarkanlah orang-orang sesuatu yang kalian sendiri lebih memahami hal itu. Jika kalian melakukan hal ini, kalian akan mengetahui sesuatu yang belum kalian ketahui dan kalian juga dapat menjaga dengan baik ilmu-ilmu yang telah kalian ketahui.
Dasar ilmu adalah kesabaran dan ketekunan, sedangkan buahnya adalah keselamatan. Dasar wara’ adalah sifat qanaah (menerima karunia Allah SWT dengan lapang dada) dan buahnya adalah ketenangan. Dasar
kesabaran adalah keteguhan hati dan buahnya adalah kemenangan. Dasar sebuah amal adalah taufik (mengerjakan sesuatu sesuai dengan aturan yang ada) dan buahnya adalah kesuksesan. Puncak dari segala perkara adalah kebenaran.
Pekerjaan terberat bagi manusia itu ada tiga perkara: bersikap dermawan
walaupun dalam keadaan sulit, bersikap wara’ ketika sendiri, dan berkata
benar di hadapan orang yang diharapkan kebaikannya dan orang yang
ditakutinya. Ketahuilah bahwasanya tercapainya kedudukan yang tinggi
tidak akan menjerumuskan orang-orang yang berilmu dan berakal yang
sempurna, dan mereka tidak merasa bangga terhadap diri mereka sendin
dengan sebab kehormatan dan kemuliaan yang mereka miliki. Orang
ini bagaikan gunung-gunung yang tidak terguncang meskipun mereka
diterjang oleh angin yang sangat dahsyat.
Sementara itu, apabila dinaikkan ke derajat yang sangat rendah akan
menjerumuskan orang-orang yang memiliki akal lemah dan mereka
merasa bangga ketika memperoleh derajat yang paling kecil. Mereka ini
bagaikan rumput kering yang terayun oleh angin sepoi-sepol.
Sebagaimana tanah akan subur dengan adanya air hujan yang
menyiraminya, begitu juga dengan hati, ia akan hidup dengan adanya ilmu dan hikmah di dalamnya. Bermusuhan dengan umat Islam merupakan sebuah bekal yang sangat buruk untuk akhirat. Biasakanlah diam sampai terdapat sesuatu yang mengharuskannya berbicara karena kebanyakan
penyesalan itu diakibatkan oleh pembicaraan yang bukan pada tempatnya.
Sedangkan penyesalan yang diakibatkan oleh diam itu sangatlah sedikit
Kerugian (kesia-siaan) orang bodoh adalah pikirannya yang dangkal
Kerugian (kesia-siaan) orang berilmu adalah ketika dia sedikit memiliki
kawan. Yang lebih buruk dari keduanya adalah seorang yang berkawan
dengan orang yang tidak berakal. Lima sifat yang harus dimiliki
seorang pemimpin berkata benar, menyimpan rahasia, menepati janj
mendengarkan nasihat yang diberikan, dan menunaikan amanah